Analisa Mengajarkan Anak-Anak Untuk Menjaga Kebersihan Diri Terkait Wabah Corona (UTS)


Analisa Mengajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan diri terkait wabah corona.

Bermain, kata itu sangat identik dengan masa anak-anak, dimana anak-anak cenderung banyak bermain dalam setiap hal yang dilakukanya. Bukan tanpa sebab mereka melakukan, juga buka tanpa perintah mereka melakukan, memang sudah naluri anak-anak untuk suka bermain, mengembangkan setiap imajinasi dan keinginanya kelak/cita-cita.
Pada tahun kali ini KLB yang terjadi dalam dunia, membuat semua umat manusia gempar penuh kewaspadaan, hingga semua prasarana umum, tempat umum atau yang biasanya ramai oleh aktifitas kini dihentikan begitu saja. Hal ini tentunya sangat terlihat berpengaruh bagi mereka yang sudah faham dan mengerti apa yang sedang terjadi sa'at ini. Berbeda dengan anak-anak, mereka memang juga sudah tahu tentang KLB ini, namun belom mengerti bagimana cara menjaga dari wabah ini. Tentu perlu dampingan seseorang yang lebih dewasa dan faham, pastinya orang tua yang sangat berperan aktif. Seorang anak yang suka bermain tanpa harus memikirkan hal berat, mereka menjadi contoh bagi orang dewasa bagaimana dengan tetap santuy menjalani kehidupan tanpa harus terlalu dalam ketakutan. Peran orang tua ketika wabah ini sangat begitu berpengaruh, dari cara mereka menjaga kebersihan, belajar, dan juga bermain.
Dari hasil analisa itu saya merasa dengan Teknik Time Out karena teknik ini membawa situasi yang lebih menguatkan, dimana sebelum ada wabah anak hanya akan diajarkan kebersihan seperlunya, dan ketika wabah ini terjadi teknik cocok sekali dengan memberi peringatan ketika lupa menjaga kebersihan, bermain kotor-kotor an, dengan teknik ini membantu anak kedalam situasi yang lebih kuat untuk lebih serius dalam kebersihan tidak seperti sebelum adanya wabah ini. Jadi cukup itu bagi saya, karena anak juga masih sulit diberikan pengertian bahaya wabah ini, dan hanya bisa ditegur ketika melakukan sesuatu yang kurang menjaga kebersihan, insyaAllah dengan teknik itu anak akan memahami secara perlahan. Meski juga akan mengulangi hal yang sama.

Komentar

  1. Dengan anak anak kita bisa belajar sabar dan dengan memahami karakter anak anak kita bisa mengetahui karakter kita sendiri.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PSIKOANALITIK KONTEMPORER (Erix H. Erikson)

Analisa Mahasiswa Yang Mengalami Prokratinasi Akademik (UTS)