Sururil Malebo

Daftar Pembagian Kelompok Bki 3 Mata Kuliah : Hadist Tematik Konseling No Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 1 Tsalisa Sinta Amelia Alfiatul Muniroh Nur Rachma N. S 2 Lia Kusriani Rosichul Anami Al-Husain Dwi Alfiyanti 3 Siti Ulfa Ahmad Muhaimin Khoirur Rizal 4 M. Kamaluddin Mubarok Eva Fadhila Rahayu Fika 5 Fuad Hammam Dinik Muamarroh M. Ulil Azmi No Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 1 Shofa Afifatul Khoiriyah Sururil Nila Rofiatul Ummah 2 Umar Faruq Vina Qorib Aini Eva Fatmawati 3 Anang Afifuddin Nur Saadatudaroini Miftahur Romadhon 4 Siti Puji Utami Mega Novita Nur Maulida Fitriya 5 Khoridah Nabila Erix Hidayatulloh Bambang Winangun No Kelompok 7 Kelompok 8 1 Rosa Amelia Nur Linda Sari 2 Nuntik Setyowati Alvin Bahari 3 Afrizal Virmansyah Sinta Nur Maulida 4 Ridwan Alfarizi Rizal Aguswanto 5 Anita Milenia Ahli Thoatikal

Kami hanyalah seorang pelajar yang ingin belajar agar menjadi generasi penerus untuk agama dan bangsa. Pelajar Simorejo, pelajar hebat bermartabat, kami menganggap semua kerabat, kita semua keluarga satu wadah satu tujuan. Inilah kami IPNU-IPPNU SIMOREJO, berjuang secara totalitas menjadi pelajar yg berkualitas. AYO....!!!SEGERA GABUNG IPNU-IPPNU...!!

Kelompok 1 (Sururil, Alfin, Siti Ulfa) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Esensi tasawuf itu telah ada sejak masa Rosulullah SAW. namun tasawuf sebagai ilmu keislaman adalah hasil kebudayaan islam sebagaimana ilmu-ilmu keislaman lainnya., seperti Fiqh dan ilmu tauhid. Pada masa Rosulullah SAW. belum dikenal ilmu Tasawuf , yang dikenal waktu itu adalah sebutan sahabat Nabi SAW. Tasawuf dan Islam tidak dapat dipisahkan , Tasawuf sebagai ilmu keislaman yaitu hasil kebudayaan Islam sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, mempelajari ilmu Tasawuf adalah penting, telah diketahui bahwa dahulu masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan sejarah mencatat bahwa factor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima. Tasawuf sebagai perwujudan dari ihsan, yang berarti ibadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya., apabila tidak mampu demikian, maka harus didasari bahwa Dia melihat dari kita, adalah kualitas penghayatan